Di zaman Rasulullah SAW,
Al Qur'an ditulis oleh penulis-penulis wahyu di atas pelepah kurma, kulit binatang, tulang dan batu. Ada yang penuh tiga puluh juz, ada juga beberapa sahabat yang menulis sendiri beberapa juz dan surat yang mereka hafal.
di masa Abu Bakar As Shiddiq. Atas anjuran Umar ra., Abu Bakar ra. memerintahkan kepada Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan ayat-ayat Al Qur'an dari para penulis wahyu menjadi satu mushaf.di masa Usman bin 'Affan. Untuk pertama kali Al Qur'an ditulis dalam satu mushaf. Penulisan ini disesuaikan dengan tulisan aslinya yang terdapat pada Hafshah bt. Umar. (hasil usaha pengumpulan di masa Abu Bakar ra.). Dalam penulisan ini sangat diperhatikan sekali perbedaan bacaan (untuk menghindari perselisihan di antara ummat). Usman ra. memberikan tanggung jawab penulisan ini kepada Zaid Bin Tsabit, Abdullah Bin Zubair, Sa'id bin 'Ash dan Abdur-Rahman bin Al Haris bin Hisyam. Mushaf tersebut ditulis tanpa titik dan baris. Hasil penulisan tersebut satu disimpan Usman ra. dan sisanya disebar ke berbagai penjuru negara kekuasaan Islam.
Pemberian titik dan baris,
masa Mu'awiyah bin Abi Sofyan, Abul Asad Ad-dualy ditugaskan untuk meletakkan tanda bacaan (i'rab) pada tiap kalimat dalam bentuk titik untuk menghindari kesalahan dalam membaca.
masa Abdul Malik bin Marwan, Al Hajjaj bin Yusuf ditugaskan untuk memberikan titik sebagai pembeda antara satu huruf dengan lainnya (Baa'; dengan satu titik di bawah, Ta; dengan dua titik di atas, Tsa; dengan tiga titik di atas). Pada masa itu Al Hajjaj minta bantuan kepada Nashr bin 'Ashim dan Hay bin Ya'mar.
masa penulisan syakal atau tanda baca (i'rab) seperti: Dhammah, dengan huruf waw kecil diatas,Fathah dengan alif miring di atas, Kasrah dengan alif miring di bawah dan Sukun berupa huruf ha kecil, mengikuti cara pemberian baris yang telah dilakukan oleh Khalil bin Ahmad Al Farahidy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar