Anak.
Ketika anak terlahir, sejuta kegembiraan, sejuta harapan terpancar dan terarah ke jabang bayi pengunjung baru dunia yang tak mengerti dan tak tahu mau di apakan dan mau dikemanakan dia. Di Yahudikan, dinasrhonikan atau di majusikan terserah kedua orang tuanya, demikian konteks sabda Nabi SAW terkait bayi yang baru terlahir.
Lalu orangtua menaruh harapan sebesar-besarnya terhadap anak-anak mereka. Sampai melampaui batas dengan membebani mereka tugas-tugas untuk meraih prestasi yang meningkatkan gengsi orangtuanya.
Anak adalah fitroh bersih manusia yang mulia dan sempurna proses penciptaannya sebagaimana Allah abadikan dalam surat At-Tiin ayat 4. Alangkah baiknya apabila mereka diarahkan untuk mencontoh kita yang terus memompa diri melakukan kebaikan bukannya mendorong mereka kepada satu titik kebaikan yang kita sendiri enggan melakukannya.
Rasulullah SAW mengajari kita dalam tahmid pembukaan khutbahnya,.."Dan aku berlindung kepada Allah dari keburukan yang muncul dari dalam diri, dan dari buruknya perbuatan kita sendiri. Fitrah kita itu cenderung untuk melakukan kebaikan, tapi syetan yang mengalir di sekujur pembuluh darah kita mengotorinya dan menjadikan kita mengingini segala bentuk keburukan. Dan pada umumnya manusia tahu, keburukan yang begitu diingini itu apabila dilakukan kesudahannya adalah penyesalan.
Adalah sifat manusia cenderung rakus dan bakhil. Karena manusia itu egois dia mengharapkan banyak dari yang lain dan enggan memberikan manfaat kepada yang lain. Termasuk kepada anaknya sendiri . Ia mengharapkan punya anak yang baik tapi enggan anaknya memiliki orangtua yang baik.( kisah kakek tua penanam pohon buah 1001 malam)
Adalah sifat manusia cenderung instan. Anak harus cepat pintar, cepat melewati prosedur perkembangan ataupun pendidikan kalau bisa tidak perlu prosedur agar bisa lewat secepat-cepatnya sehingga training-training , pelatihan2 dan kursus-kursus serba kilat menjadi proyek yang sangat laris. Padahal kayu yang kuat berasal dari pohon yang tumbuh lambat.
Adalah sifat manusia tidak suka berkorban.
Kamis, 28 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar